materi ke-9 keterampilan mengajar II dalam pembelajaran sd


MATERI KE-9
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR II DALAM PEMBELAJARAN SD

A.    KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN
Membuka pelajaran diartikan dengan pembuatan pendidik untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar terpusat pada apa yang akan dipelajari.(brown,1991:98 dalam mukmin,dkk:2013 keterampilan dasar mengajar) mendefenisikan bahwa kegitan membuka pelajaran adalah suatu alat atau proses yang memasukkan peserta didik kedalam keadaan penuh perhatian dan belajar).
 Menutup pembelajaran adalah kegiatan pengajaran untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gamabaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajarai peserta didik dan tingkat keberhasilan pencapaian peserta didik, dan tingkat keberhasilan pendidik dalam prosese belajar mengajar.
Jadi dari uraian diatas maka dapat didefenisikan bahwa keterampilan membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan pendidik untuk menciptakan suasana sip mental untuk memasukkan eserta didik keadaan penuh perhatian untuk belajar, sedangkan menutup pembelajaran merupakan kegiatan mengakhri kegiatan inti dan menarik kesimpulan dari pembelajaran.
Tujuan kegiatan membuka dan metup pembelajaran adalah:
1.      Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik terhadap tugas yang akan dihadapi
2.      Memungkinkan peserta didik mengetahui batasan tugas yang dihadapi
3.      Memungkinkan peserta didik mengetahui pendekatan dalam mengajar
4.      Memungkinkan peserta didik mengetahui hubungan anatar pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari
5.      Memungkinkan peserta didik menggabungkan fakta,keterampilan,dan konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa
6.      Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasilan nya dlam pembelajaran

Sedangkan dalam buku mukmin:2013 buku keterampilan mengajar menjelaskan tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Membuka pelajaran
1) memusatkan perhatian dan membangkitkan motivasi peserta didik terhadap tugas Yang harus dilakukan
2) menginformasikan cakupan materi yang akan dipelajari dan batas-batas tugas yang akan dikerjakan peserta didik
3) memberikan gambaran mengenai metode atau penclekatan-pendekatan yang akan digunakan maupun kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
4) Melakukan apersepsi, yakni mengaitkan materi yangtelah dipelajari dengan yang akan dipelajari

Menutup pembelajaran
1) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dajampencapaiakompetensi.    2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengajar dalam melaksanakan kegiatar pembelaiaran.
3) membuat rantai kompetensi antam kompetensi yang sekarang sedang dipelajai dan kompetensiserta materi pada kegiatan yang akan datang.
4) Menjelaskan hubungan antara pengalaman belajar yang telah dialami dengan pengalaman baru yang akan dialami/dipetajarj pada kegiatan yang akan datang

Komponen keterampilan membuka dan meutup pembelajaran adalah:
Membuka pembelajaran
1) Menarik perhatian peserta didik.Beberapa cara yang digunakan pengajar untuk menarik perhatian peserta didik antara lain dengan variasj gaya mengalar. penggunaan alat bantu mengajar dan pola intemksi yang bervariasi.
2) Membangkitkan motivasi pese!.ta didik.Cara yang dapat ditakukanantara laindengan menunjukan kehangatan dan antusiasme, menimbulkan rasa inqin lahu(cutiosityJ, mengemukakan ide-ide yang menantang (Chaltenge) dan memperhatikan minat (interest) peserta didik.
 3) Memberi acuan.Usahanya dilakukan dengan memberikan gambaran kepada peserta didik mengenai yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan sec. spesifik dan sjngkat. Antara lain dengan: mengemLrkakan kompetensj dasar. indikator hasil belar.
4) Melakukan apersepsi(appercepflon):Arflnya mengaitkan antara kompetensi terdahulu dengan yang akandipelajari.Ape6epsi ini sangat penting digunakan pada saat pengajar ingin memulai pembelajaran. Apersepsi dapat dilakukan antara lain dengan cara menjelaskan kaitan antara pengetahuan yang dimiliki peserta didik, kemudian membandingkan atau mempertentangkan antara pengetahuan yang telah diketahui peserta didiktersebut dengan pengetahuan, konsep atau kompetensi baru yang akan dipelajari atau harus dikuasai oleh peserta didik.

Menutup pembelaiaran
1) Peninjauan kembali materi yang telah dipelajari peserta didik, dengan cara membe kan rangkuman atau inti pembelajaran
 2) Melakukan penilaian, dengan berbagai jenis serta teknik, misalnya mendemonstrasikan keterampilan, meminta peserta didik mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat peserta didik sendiri, dan memberikan soalsoal tertulis serta mengekspresikan ide baru dalam situasi lain'
soaltertulis.
3) Memberi dorongan psikologis atau social. lnteraksi pengajar dengan peserta didik saling menghargai dan memberikan dorongan psikologi dan sosial dengan: memuji hasil yang dicapai, mengingatkan pentingnya materi, memberi harapan positif, meningkatkan percaya dirj pese(a didik atas potensidirinya.
4) Memberikan tugas yang relevan yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan/pemahaman konsep yang dikaji. (sesuai, bermakna, dan
bermanfaat).

Prinsip penggunaan Keterampilan memburka dan menutup pembelajaran hendaknya diunakan dengan mempeft atikan prinsip berikut:
a. Bermakna, artinya pengajar harus memilihcara atau kegiatanmembuka dan menutup pembelajaran yang relevan dengan kompetensi dan materi pembelajaran
b. Berurutan dan berkesinambungan, artinya pengajar dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokok-pokok penting pembelajaran hendaknya merupakan bagianyang utuh.
c. Luwes (Fleksibel), dimaksudkan agar susunan gagasan, ide, atau konsep dapat memudahkan peseria didik memahami keutuhan konsep dan mudah menghubungkan dengan konsep atau materi yang akan dipelajari pada kegiatan sebelum maupun
keqiatan berikuinya.
a.       Antusias&penuh kehangatan, dimaksudkandalam mengkomunikasikan gagasan, hendaknya dilakukan dengan mendorong peserta didik untuk menilai bahwa konsep yang dipelajari mempunyai arti penting, disertai sikap yang hangat,sehingga diharapkan dapat melahirkan respon yang terbuka dan simpatikdari peserta didik

B.     KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI
Keterampilan membimbing diskusi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasailitasi sistem pembelajaran yang diburuhkan oleh siswa secara kelompok. untuk itu keterampilan guru harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para guru memiliki keampuan untuk melayani siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok kecil.
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalamn atau informasi,pengambilan keputusan.
Dalam buku mukmin 2013: keterampilan dasar mengajar menjelaskan  Diskusi dapat dipandang sebagai suatu perbincangan dengan tujuan tertentu (Brown.1990) Diskusi merupakan proses interaksi verbal secara teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal.
Jadi dapat dideskripsikan bahwa keterampilan membimbing diskusi ini adalah suatu ketermpilan tatap muka anatar guru dan peserta didik  yang mana dalm pembelajaran nya guru membimbing peserta didik untuk belajara secar berkelompok baik itu kelmpok besar maupun kelompok kecil.
Menurut djmarah dalam buku rifma hal 73 karakteristik kelompk kecil:
1.      Melibatkan sekelmpok individu
2.      Melibatkan peserta didik dalam interaksi tatap muka tidak informal
3.      Memiliki tujuan dan bekerja sama
4.      Mengikuti aturan
Manfaat diskusi kelompok menurut darmadi dalam buku rifma 2016 optimalisasi pembinaan kompetensi pedagogik guru hal 74 mengemukakan sebagai berikut
1.      Pemusatan perhatian
2.      Mengklasifikasi masalah
3.      Menganalisis pandangan peserta didik
4.      Meningkatkan konstribusi dalam diskusi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan keterampilan diskusi menurut darmadi dalam buku rifma 2016 optimalisasi pembinaan kompetensi pedagogik guru hal 74 mengemukakan sebagai berikut:
1.      Harus ada kesamaan latar belakang pengethuan diatara para anggota kelompok
2.      Semua anggota kelompok harus mampu mengemukakan pendapat secara lisan
3.      Topik yang dibahs bersifat terbuka
4.      Diskusi berlangsung dalam suasana terbuka
5.      Pelaksanaan diskusi harus mengingat keunggulan dan kelemahan nya
6.      Guru dapat menghambat hala-hal yang mungkin timbul dalam memghambat diskusi
Tujuan Keterampilan membimbing diskursi kelompok bertujuan agar:
a. proses diskusi kelompok yang dilakukan oleh peserta didik dapat be4alan .ai mencapai hasil yang diharapkan secara efisien dan efektif.
 b. Proses berbagi pengalaman atau informasi, mengkonsiruksi konsep,keputusan, atau memecahkan masalah dapat berjalan baik
Komponen  keterampilan membimbing diskusi adalah :
a.       Memusatkan perhatian.
Merumuskan tujuan diskusi, merLlmuskan masalah, menandai hal_hal yang penting (relevan) dan yang tidak Penting
 b. memperjelas masalah serta urunan pendapat. merangkum, menggali, atau menguraikan secara detail
c. Menganalisis pandangan peserta didik. Menandai persetujuan atau keiidaksetujuan dan memperhatikan alasan peserta didik
d. meningkatkan partisipasi peserta didik berpendapat lvlenimbulkan pedanyaan, menggunakan contoh, menggunakan halhal yang sedang hangat dibicarakan, menunggu, dan membe dukungan
e. menyebarkan kesempatan belpartisipasi Meneliti pandangan, mencegah pembicaraan yang berlebihan, dan menghindari (menghentikan) dominasi.
f. Menutup diskusi. Merangkum, menilai, dan membuat simpulan g. Menumbuhkan minat dan kegiatan belajar
Prinsip penggunaan keterampilan membimbing diskusi
Prinsip yang harus diperhatikan Prinsip yang harus diperhatikan pengajar dalam membimbing diskLlsi adalah:
1 ) Diusahakan diskusi berlangsung secara terbuka
 2) Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, seperti pemilihan topikyang relevan, perencanaan atau penyiapan informasi pendahuluan' penetapan besar kelompok,
3) Pemilihan topik diskusi yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Keterbatasan Meskipun penting sebagai bagian dari keterampilan dasar mengajar, namun dalam penqqunaannya, Keterampilan membimbing diskusi kelompok perlu digunakan secara berhati-hati, mengingat sejumlah kelemahan berikut:
1) Memerlukan banyakwaktu, lebih-lebih jika fokus diskusi tidaUkurang terarah. Hal ini akan berakibat pada borosnya waktu untu penyelesaian kompetensi (SK atau KD)tertentu
 2) Tidak efektif bila peserta didik belum menguasai permasalahan Oleh karena itu diskusi kelompok memerlukan persiapan yang lebih untuk semua peserta Bagi mereka yang kurang siap pasti tidak dapat memberikan kontribusinya secara optimal.

C.    KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Pengelolaaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengemdalikan nya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam pengelolaaan kelas: kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, luwes, penekanan pada hal-hal positif, penanaman disiplin diri.
mengelola kelas dapat diartikan sebagai upaya menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal terkait dengan proses pembelajaran. Seadangkanketerampilan mengelola kelas berarti kemampuanpengajar menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimai.Kondisi belajar yang optimal dapat tercapaij ika pengajar mampu mengatur peserta didik dan sarana-prasarana pembelajaran seda mengendaljkannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan pengelolaan keias yang baik diharapkan akan tercipta kondisi belajar yang optimal bagi peserta didik dan mengembaiikan ke kondisi betajar yang optimal apabila terdapat gangguan dalam proses pembelajaran.
Tujuan pengelolaan kelas
   1.      mendorong peserta didik mengembangkan tanggung jawab individual terhadap perilaku (behavior)-nya
    2.      membantu peserta didik mengerti arah perilaku yang sesuai
    3.      Menimbulkan rasa tanggLrng jawab pasa setiap peserta didik dalam tugas dan berperilaku positif
 Komponen Keterampilan Mengelola Kelas yang perlu dikuasai pengajar adalah:
     1.       memberikan petunjuk yang jelas pada setiap kegiatan pembelajaran
     2.      mengarahkan perilaku pada pencapaian kompetensi secara optimal
     3.      mengelola kelompok, baik dalam bentuk kelompok kecil, sedang maupun besar
     4.       menuntui tanggung jawab peserta didik secara individual maupun kelompok
     5.      membagi perhatiansecara merata ke seluruh kelas
     6.      menunjukkan sikap tanggap terhadap permasalahan peserta didik
   7.  menegur peserta didikyang berperilaku negati memberikan penguatan\rcinforcemert) bagi yang berhasil melakukan perilaku positif
     8.       menemukan dan memecahkan perilaku yang menimbulkan rnasalah.

D.    KETERAMPILAN  MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORNGAN
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasifikasi biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberpa kelompok kecil yangbelajar secara kelompok dari beberpa orang yang bekerja atau belajar secar perorangan (darmadi) dalam buku rifma 2016 : Optimalisasi pembinaan kompeensi pedagogik guru.
Pengjaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembeljaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik dan menjadkan hubungan yang lebih akrab antar guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik dan peserta didik.
Dalam buku izzan,ahmad,dkk : membangun guru berkarakter menjelaskan  Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilkukan dengan cara :
1.      Mengembangkan keterampilan dalam pengirganisasian dan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas
2.      Membimbing dn memudahkan belajar yang mencakup  penguatan, proses awal supervise dan interkasipembelajaran
3.      Perencanaan penggunaan ruangan  
4.      Pemberian tugas yang jelas,menantang dan menarik. Khusu dalam pembelajaran perorangan  perlu diperhatiakn kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik agar apa yang disampaikan bisa dipahami peserta didik dengan baik.
Komponen keteramapilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari:
1.      Ketrampilan mengadakan pendekatan pribadi
2.      Keteramapilan mengirganisasikan kegiatan pembelajaran
3.      Keterampilan membimbing dan memberikan kemudahan
4.      Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran










Daftar Rujukan
Izzan,Ahmad,dkk. 2012. Membangun Guru Berkarakter. Badung: Humaniora
Ns Roymond H Simamora. 2008. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Buku kedokteran EGC
Mukminan. 2013. Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta: universitas Negeri Yogyakarta
Rifma. 2016. Optimalisasi Pembinaan Kompeensi Pedagogik Guru. Jakarta: Kencana
Rusman. 2017.  Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Komentar

  1. Apa2 saja komponen keterampilan belajar kelompok besar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komponen belajar kelompok besar menurut saya
      1. Keterampilan mengadakan pendekatan kelompok
      2.keterampilan mengorganisasikan kelompokktersebut
      3.keterampilan membimbing kelompok
      4.ketrampilan merancang dan melaksanakan kegiatan belajar

      Hapus
  2. Jelaskan bagaimana seorng guru bisa mnguasai seluruh keterampilan dalam mengajar

    BalasHapus
  3. Kalau menurut saya seorang guru bisa mengusai seluruh komponen mengajar tersebut dengan cara ya belajar mislanya seorang guru kan kuliah untuk mempelajari itu semua dan setelah dipelajari maka di praktekkan pada siswasnya... Atau pun belajar dari berbagai sumber

    BalasHapus
  4. Baaimana contoh dari Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi??

    BalasHapus
  5. Contoh dari keterampilan pendekatan pribadi misalnya guru memahami karakter siswa, mendengarkan opini peserta didik serta merespon secara positif pendapat siswa tersebut

    BalasHapus

Posting Komentar